
UPDATEINDONESIA.COM - Menjelang musim hujan 2025–2026, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memperluas penyebaran imbauan keselamatan ke seluruh kecamatan.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya menjaga keamanan dan mengurangi risiko bencana hidrometeorologi. “Kami memastikan seluruh kecamatan menerima imbauan secara serentak,” kata Kepala BPBD Kutim, Sulastin, Rabu (19/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa penyebaran informasi dilakukan berdasarkan prediksi BMKG yang menyebutkan adanya peningkatan intensitas hujan dalam beberapa bulan ke depan.
Imbauan keselamatan berisi sepuluh poin yang harus diperhatikan masyarakat, antara lain tidak berteduh di bawah pohon atau papan reklame, memastikan parit tetap bersih, dan menjauhkan kendaraan dari lokasi rawan tumbang.
BACA JUGA : Hadapi Musim Penghujan, BPBD Kutim Tingkatkan Koordinasi dan Kesiapsiagaan
Warga juga diminta mengamankan barang-barang penting saat hujan deras, BPBD menekankan pentingnya memantau informasi resmi dari instansi pemerintah agar masyarakat mendapatkan data yang akurat.
Penyebaran informasi hoaks atau yang tidak terverifikasi disebut dapat menghambat proses penanganan bencana di lapangan.
Masyarakat juga diminta untuk memahami prosedur evakuasi sementara apabila terjadi kondisi darurat.
Kelompok rentan seperti anak-anak dan lanjut usia harus mendapat perhatian lebih selama cuaca ekstrem.
Untuk memastikan pesan imbauan tersampaikan, BPBD memasang informasi di videotron yang tersebar di pusat kecamatan, termasuk di kawasan Sangatta.
BACA JUGA : BPBD Kutim Tingkatkan Kapasitas Kedaruratan, Siapkan SDM dan Sistem Tanggap Cepat Hadapi 2026
Penyebaran melalui media elektronik dianggap mampu meningkatkan efektivitas sosialisasi.
Banner peringatan juga ditempatkan di berbagai lokasi strategis seperti simpang jalan utama, dan fasilitas publik lainnya. Desain banner dibuat informatif agar mudah dipahami oleh warga.
“Masyarakat harus memahami bahwa cuaca ekstrem bukan hanya soal hujan lebat, tetapi juga potensi angin kencang, petir, dan genangan air,” pungkasnya.
BPBD Kutim menyebut bahwa partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Dengan kesiapan ini, BPBD berharap seluruh kecamatan memiliki kapasitas yang cukup dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di penghujung tahun.(ADV)

Kepala BPBD Kutim - Sulastin